Jumat, 01 Juni 2012

Hidup

Tak ada gading yang tak retak, tak ada kehidupan yang sempurna tanpa dimulai dari kesalahan, belajar untuk menjadi lebih baik lagi lebih pantas daripada menangisi masa lalu yang menyakitkan, bungkus kenangan pahit dan kuburkan dalam tanah lapis terbawah, tatap ke depan dan mulai ternsenyum dengan semangat hidup baru.

ngga da judul na

   Hujan deras mengguyur Palangka Raya tercinta setelah sejak pagi panas begitu menyengat. Karunia Allah turun ke bumi mengganti terik dengan guyuran hujan yang menyejukkan. Alhamdulillah.
Kecintaanku pada bumi Tambun Bungai tertanam begitu kuat, bukan saja karena aku terlahir sebagai anak dayak tapi juga karena sepanjang usiaku kulalui di Kota Palangka Raya.
Ayahku lahir di Sukadana, hijrah ke Kalimantan Tengah, bertemu dengan ibuku yang asli Dayak Ma'anyan.Sejak kecil sampai kuliah aku menetap di Kota Palangkaraya, saat menikah dan menjadi bekerja baru aku hijrah ke luar kota Palangkaraya, itu pun tak jauh, aku pergi ke Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit. Kurang lebih 20 tahun aku menetap di Sampit, sampai akhirnya karena 'sesuatu' memutuskan untuk kembali pulang ke kampung halamanku tercinta ini, berkumpul bersama keluarga besarku. Senangnya bisa kembali pulang, meski demikian Sampit menyimpan kenangan terindahku.Sebab disanalah aku merintis hidup baru dari nol. bertemu dengan sahabat-sahabat terbaiku, yang selalu ada saat aku membutuhkan mereka ( suweeer, aku nangis saat mengingat mereka, ada titik dimana aku nyaris jatuh, dan mereka ada untuk menguatkan aku....Tri Harmawanti, Elja DNingsih ( namanya ngga boleh ditulis lengkap ntar orangnya protes tes tes hi hi hi) Sutini, Fitri Saltinah, Parinah, Kamariah, Intan permata Sari. Zubaidah, Siti Nurjannah, Umi, Jauharratu, Tri Handayani, Umu, Erni, Reni, Iwansyah, Sarkawi, Prapto, Erwin.. dan dan dan baaaanyaaaak....( capek dech memoriku ini, baru pisah beberapa bulan udah lupa lupa inga sama nama rekan2  di MAN Sampit... huuu coliiii...jangan maraaaaaah yaaa ). Jadi, Sampit kuanggap sebagai kampung ke duaku yang kapan waktu aku akan datang lagi meski tidak menetap di sana. Miss you MANSA,  Miss you Sampit.
    Hujan semakin deras.
Tulisanku "nyangkut-nyangkut" karena terlalu banyak luapan hati yang ingin kutuangkan. Tapi, ach, tak perlu buru-buru, pada saatnya aku pasti bisa membagi ceritaku melalui blog ini. Segini dululah, untuk memanaskan blogku hari ini. salam termanis.

Senin, 28 Mei 2012

Hai Anak-anak MasDA Palangkaraya

Senin, 4 Juni 2012, anak-anak MasDA Palangkaraya akan mnghadapi ulangan semester II, yuk belajar lebih giat biar dapat hasil terbaik. Ilmu tak akan pernah lekang dimakan zaman. Manusia tanpa ilmu bak makan tanpa garam, hambaaaaaar.... .Cemongooooot!!! Cemongooooot!!!!!!!!. 

Kesanku

Sudah lima bulan aku beradaptasi dengan lingkungan kerjaku yang baru MA Darul Ulum Palangkaraya, yang berlokasi di jalan Dr Murjani, Gg Sari 45. Sungguh lingkungan yang luar biasa buatku, ditengah padatnya lingkungan, semangat belajar siswa tetap luar biasa semangatnya. Meski lingkungan sekolah tak seperti sekolah lain, untuk prestasi hmmmm jangan salah, berderet piala dengan beragam lomba telah disabet oleh siswa MA Darul Ulum, benar-benar membanggakan.